Gambaran
Sistem Informasi mempengaruhi Kehidupan
Pada
tahap awal perkembangan komputer , semua pemrosesan komputer berdasarkan
batch-nya (Kelompoknya). Tehnisnya organisasi mengumpulkan tumpukan traksaksi
lalu diolah pada suatu waktu, kemudian dicatat kedalam media computer yang
dapat dibaca, seperti pita magnetik. Selanjutnya secara fisik dibawa kepusat
Komputer dan seluruh persedian diperbaharui melalui pemrosesan dimana tumpukan
data harian ditambah master file persediaan komputer. Baru setelah itu menghasilkan
laporan.
Arti Penting
Perlunyasebuah Sistem Informasi
1.Meningkatnya
Kebutuhan masyarakat (konsumen) Tiap hari, terhadap kebutuhan Pokok dan
kebutuhan pelengkap lainnya.
2.Tingkat
kecerdasan (kemampuan berfikir) masyarakat meningkat searah dengan
berkembangnya kualitas pendidikan di masyarakat
3.Kualitas
hidup semakin meningkat dan penuh tantangan.
4.Pekerjaan
tidak hanya satu (monoton) tetapi semakin banyak dan luas wilayahnya.
5.Kecenderungan
Manusia Modern mencari alternatif untuk cadangan masa depan.
6.Orientasi
hidup semakin jelas dan pemahaman managerial semakin tinggi.
7.Persaingan
hidup semakin ketat dan membutuhkan banyak energi.
8.Kualitas
pekerjaan (hasil karya) berubah interprestasinya dan dituntut setiap hasil
pekerjaan untuk bisa cepat , cerdas, akurat dan segera bisa dimanfaatkan.
9.Persaingan
dunia Usaha makin keras dengan adanya pasar bebas dunia.
Contoh
: Sebuah Perusahaan rokok. Saat pertama didirikan manajer hanya mengelola semua
sistem perusahaan dengan cara manual. Namun setelah berkembang dan memerlukan
perluasan usaha maka yang dikelola manajer tidak hanya bagian produksi saja,
tetapi bagian: personalia,material, marketing, keuangan dll. Yang membutuhkan
penanganan yang maksimal dan itu tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan
satu orang tetapi karyawan yang banyak dari semua cabang yang ada di seluruh
dunia. Maka pentingnya sebuah pengelolaan informasi pada perusahaan rokok
tersebut mutlak diperlukan.
Menurut
McLeod, 1995 ( seorang pakar management ) : Seorang manajer mengelola lima
jenis sumber daya utama yaitu :
1.Manusia
2.Material
3.Mesin
(fasilitas dan energi)
4.Uang
(capital)
5.Informasi
( data )
·
Maka
selain mengelola sumber daya fisik, kita juga mengelola sumber daya informasi.
·
Seorang
memastikan bahwa sumber daya yang
diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna.
·
Setelah
informasi tersebut tidak lagi bermanfaat, membuang atau menyimpan (sebagai
arsip) informasi tersebut dan menggantinya dengan yang baru.
¯Sehingga seluruh aktivitas tersebut mulai
dari :
Memperoleh
informasi
menggunakannya
seefektif mungkin
dan
membuangnya/menyimpan pada saat yang tepat disebut œ
MANAJEMEN INFORMASI œ
Dampak
Perubahan Dunia Global
Beberapa
tahun yang lalu sedikit sekali organisasi yang memiliki kepedulian terhadap
informasi termasuk bagaimana memperolehnya, mengelola dan mendistribusikan
kedalam seluruh organisasi. Namun karena adanya perubahan lingkungan bisnis,
maka organisasi bisnis tidak bisa mengabaikan sistem informasi, terdapat
kekuatan yang menjadi pendorong perubahan tersebut :
1.Perubahan
ekonomi secara Global ( the emergence and strengthening of the global economy)
sehingga terjadi :
a.Manajemen
dan pengendalian pada berbagai tempat dibanyak negara.
b.Tingkat
persaingan di pasar dunia
c.Unit-unit
usaha yang berada di lintas negara
d.Sistem
pengiriman produk antar negara.
2.Perubahan
ekonomi industrial è elemen penting yang sangat berpengaruh terhadap perubahan
ekonomi adalah :
a.Pengetahuan
dan informasi yang didasarkan atas nilai ekonomi.
b.Produktivitas
c.Produk
dan jasa-jasa baru
d.Kepemimpinan
e.Persaingan
berdasarkan waktu
f.Siklus
hidup produk yang lebih pendek
g.Basis
pengetahuan karyawan yang terbatas.
3.
Perubahan Lingkungan Bisnis juga berpengaruh pada cara mengorganisir dan
mengelola Perusahaan, sehingga dengan Teknologi informasi cara menciptakan
nilai (hasil produksi barang dan jasa) juga berubah.
PadaPerusahaan
Tradisional umumnya :
1.Hirarki
(jabatan yang berurutan)
2.Sentralistis
3.Pengelolaan
struktur yang ditandai dengan prosedur operasi standart.
è
Perubahanya pada Perusahaan :
a.struktur
organisasi yang mendatar
b.Desentralisasi
c.Fleksibilitas
d.Kebebasan
lokasi
e.Biaya
transaksi dan koordinasi yang rendah
f.Pemberdayaan
g.Kerjasama
team.
Siklus Hidup Sistem
Informasi
Siklus hidup pengembangan sistem
informasi merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan
utama dan langkah-langkah pada tahapan tersebut dalam proses pengembangan
sistem . Siklus hidup pengembangan sistem informasi menyajikan metodologi atau
proses yang diorganisasikan guna membangun suatu sistem informasi . Dengan
demikian dalam membangun sistem informasi maka sejumlah tugas yang harus
diselesaikan.
Suatu pengembangan sistem akan
terlalu besar untuk dikerjakan bila tanpa sistem pengendalian. Pengendalian ini
diperlukan terhadap bidang-bidang seperti fungsi, anggaran, jadwal kegiatan dan
kualitas. Untuk menjamin agar suatu sistem dapat dibangun berdasarkan fungsi
yang dipersyaratkan, dalam batas anggaran yang sudah disediakan dan memenuhi
jadwal waktu yang telah ditentukan serta mencapai kualitas yang diinginkan,
maka sejumlah titik pengecekan amat diperlukan, dimana titik pengecekan ini
menjamin agar pekerjaan dapat dievaluasi dan keputusan dapat diambil pada saat
yang tepat, dengan kata lain titik pengecekan merupakan kunci pengendalian di
dalam pembangunan atau pengembangan sistem informasi. Keputusan manajemen
dilakukan oleh steering committee atau oleh seorang manejer senior di dalam
lingkup pemakai sistem.
Siklus hidup sistem informasi
dimulai dari fase perencanaan, fase pengembangan (investigasi atau survey,
analisa, desain, pembuatan dan implementasi, pemeliharaan) dan dievaluasi
secara terus-menuerus untuk menetapkasn apakah sistem informasi tersebut masih
layak diaplikasikan, jika tidak, sistem informasi tersebut akan diganti dengan
yang baru dan dimulai dari perencanaan kembali. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar yang ada dibawah ini:
Siklus Hidup Sistem
Informasi
1.
Fase / Tahap Perencanaan
Pada
tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sestem informasi
apa yang akan dikembangkan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu
pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang melaksanakan.
Tahap
perencanaan menjadi penting karena:
Permasalahan yang sebenarnya
didefinisikan dan diidentifikasikan secara rinci.
Misalnya,
pada pembangunan SI permasalahan-permasalahan yang melingkupinya didefinisikan,
seperti penciptaan alur data dan informasi yang efisien, prosedur transaksi dan
penyajian informasi secara komunatif pada layar monitor. Selanjutnya, perlu
merumuskan tentang kasus-kasus bisnis yang ingin diselesaikan dan total
investasi TI yang akan disediakan. Setelah itu,perlu disusun rencana aksi yang
konkret termasuk perencanaan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan, pembangunan dan
penyebarannya
Pembangunan SI harus diarahkan pada
peningkatan keunggulan kompetitif.
Perubahan aliran informasi akan terjadi
secara besaran-besaran di dalam organisasi.
Implementasi teknologi komputer akan
membawa dampak bagi tenaga kerja di dalam organisasi.
Beberapa
keuntungan dari Perencanaan SI berbasis komputer, adalah:
Meningkatkan komunikasi antara manajer,
pemakai dan pembuat.
Meningkatkan efektifitas penggunaan
sumber daya organisasi.
Mendukung komunikasi untuk
pertanggungjawaban kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun departemen.
Mendukung proses evaluasi.
Memungkinkan para manajer untuk
mengelola pembangunan system jangka panjang.
Untuk
pengembangan sistem yang relatif besar, biasanya dibentuk suatu tim yang
terdiri dari manajemen, user, dan staf ahli teknologi informasi. Tim tersebut
ada yang berfungsi sebagai tim pengarah (steering committee) yang berfungsi
untuk menyetujui atau menolak suatu proyek pengembangan system informasi.
Perencanaan
sistem dimulai setelah adanya usulan baik dari intern maupun ekstern , kemudian
dilanjutkan dengan keputusan manajemen.
Bila
manajemen menyetujui rencana atau usulan tersebut akan disusun suatu kerangka
acuan kerja dan anggaran. Setalah kerangka acuan kerja dan anggaran telah
ditetapkan, akan ditunjuk konsultan pelaksana (intern atau ekstern) untuk
mengajukan proposal. Proposal ini akan dievaluasi untuk mengetahui apakah
proyek tersebut layak atau tidak untuk dilanjutkan.
a. Usulan
Usulan
perubahan sistem dari internal biasanya berisi:
- Adanya permasalahan yang dihadapi
sistem yang lama seperti biaya operasional yang tinggi.
- Pembuatan order yang sering terlambat
dan laporan yang tidak up to date.
- Penyempurnaan terhadap sistem yang
ada seperti efisiensi atau kontrol.
b. Keputusan
Manajemen
Usulan-usulan
tersebut harus mendapat persetujuan dari manajemen karena menyangkut biaya,
perubahan system kerja (uraian kerja dan tanggung jawab), keamanan data,
hubungan dengan pelanggan .
c. Kerangka acuan
kerja
Setelah
mendapatkan persetujuan dari manajemen, selanjutnya akan dibentuk tim yang
dapat terdiri dari devisi-devisi yang terkait untuk menyusun kerangka acuan
kerja yang menyangkut :
- latar belakang
- Maksud dan tujuan
- Sasaran proyek
- Ruang lingkup pekerjaan
- Jangka waktu pelasanaan
- Prioritas pekerjaan
d. Anggaran (Dana)
Berdasarkan
kerangka acuan kerja diatas , disusunlah anggaran / dana untuk hardware,
software, pelatihan SDM, pemeliharaan dan cadangan untuk keperluan yang tidak
terduga.
e. Penunjukan tim pelaksana
Setelah
semua kegiatan diatas diketahui, selanjutnya diputuskan apakah pengembangan
sistem informasi akan dilakukan oleh perusahaan atau oleh pihak konsultan.
Setelah menetapkan pelaksana, diminta untuk memasukkan proposal pelaksanan
sistem informasi sesuai dengan kerangka acuan kerja. Proposal tersebut akan
dievaluasi untuk menetapkan apakah proyek tersebut layak dilaksanakan atau
tidak.
f. Menilai kelayakan proyek
Penilaian
kelayakan proyek mencakup kelayakan operasional, teknis dan ekonomis. Dalam
praktek, yang dominan dinilai umumnya aspek ekonomisnya (dana).
Kelayakan Operasional
Menyangkut
apakah secara operasional sistem yang baru dapat dilaksanankan dengan sumber
daya manusia yang tersedia dan metode training yang ditawarkan, pelayanan purna
jual / pemeliharaan serta efisiensi dan efektifitas system baru.
Kelayakan Teknis
Menyangjut
apakah radware / software yang akan dikembangkan tersedia, jadwal pelaksanaan
serta sistem keamanan data.
Kelayakan ekonomis
Menyangkut
biaya untuk membuat dan menjalankan sistem baru serta keuntungannya yang akan
diperoleh dari sistem tersebut.
2. Tahap
Pengembangan Sistem Informasi
Tahap
pengembangan sistem informasi disebut juga Siklus Hudup Pengembangan Sistem
Informasi yang tahapannya terdiri dari enam
langkah.
Tahapan-tahapan pekerjaan dalam melaksanakan tidak harus kaku namun dapat
disesuaikan kebutuhan .
Tahapan
utama pengembangan sistem informasi adalah sebagai berikut:
Survei, bertujuan untuk mengetahui
ruang lingkup pekerjaan.
Analisis, bertujuan untuk memahami
sistem yang ada, mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar